Lagu yang dicovernya, saya suka sekali. Why? kalau masalah suara so pasti dong, tapi genjrengan gitarnya itu yang menambah kesempurnaan video lagu yang di covernya. Dia pun sudah ngeluarin beberapa ORIGINAL ALBUMS diantaranya:
Head in the Clouds (Only Physical CD) 31 October 2012
menampilkan empat lagu asli dari Sheer Julia dan empat lagu asli dari Corey Gray
Tapi ada juga album yang berisi lagu yang dicovernya. seperti:
Salah satu videonya,
Salah satu videonya,
Salah satu videonya,
Albumnya tersedia di seluruh dunia di iTunes, Amazon dan Bandcamp.
Untuk lebih jelasnya
Facebook : Corey Gray
Web : Corey GrayTwitter :
Pemakaian Listrik
|
Watt
|
(Jam/Hari)
|
Pemakaian Tenaga Listrik(kWh/Hari)
|
1 Setrika
|
350 W
|
1 Jam
|
0,35 kWh
|
1 Pompa Air
|
300 W
|
¼ Jam
|
0,075 kWh
|
1 Kulkas
|
75 W
|
24 Jam
|
1.8 kWh
|
1 TV 29 inchi
|
75 W
|
12 Jam
|
0.9 kWh
|
12 Lampu
|
14 W
|
4 Jam
|
0.672 kWh
|
1 Komputer
|
300 W
|
3 Jam
|
0.9 kWh
|
1 Penanak Nasi
|
220 W
|
12 Jam
|
2.64 kWh
|
1 Kipas Angin
|
60 W
|
¼ Jam
|
0.015 kWh
|
Jumlah Kebutuhan Listrik
|
7,352 kWh
|
* Tarif/Daya = R1/2.200VA
*Abodemen PLN = (Daya/1000) x (Rp/kVA)
2.200/1000 x Rp 30.200,-
Rp 66.440,-
*Tarif Dasar Listrik (TDL) Januari-Maret 2013
R1/2.200VA = Rp 843,/kWh
*Jumlah Hari Dalam Sebulan = 30 Hari
*Pajak PJU = 3%
Jadi, 7,352 x 30 x 843 + Rp 66400
Rp 185.932, 08 + Rp 66.440
Rp 252.372,08
(Sebelum Terkena Pajak)
*Rp 252.372,08 x 3/100 = Rp 7571,1624/Rp 7571,16
*Rp252.372,08 + Rp 7571,1624
Rp 259. 943,2424 / Rp 259.943,24(Setelah Terkena Pajak)
Sudah banyak perilaku seorang
anak terhadap orang tua sudah tidak wajar lagi, bahkan saat ini anak sangat
berani kepada orang tua dan ada juga orang tua yang takut kepada anak. Yang
dimaksud takut tersebut dalam artian orang tua terlalu sayang kepada anaknya.
Semua ini menandakan banyak anak yang kehilangan akhlak mulia maupun kesopan
santunan kepada orang tua ataupun terhadap orang tua lain. Menurunnya hubungan
harmonis dalam keluarga menandakan semakin jauhnya hubungan antara anak dengan
orang tua, sehingga saat ini banyak kita lihat maupun mendengar kalangan remaja
yang berprilaku bebas tanpa mengindahkan nilai-nilai agama dan norma.
Di usia remaja dikatakan masih
labil, sehingga jika remaja tidak diberi arahan tentang bahaya-bahaya yang
sedang maraknya di masyarakat maka pasti akan berdampak negatif bagi remaja.
Contohnya seperti tawuran, narkoba, dampai ke free sex
Anak-anak akan berprilaku seperti
apa yang mereka lihat setiap hari, bukan apa yang diperintahkan atau diajarkan
oleh orang tua untuk dilakukan. Jadi, berikanlah yang terbaik untuk anak,
sesibuk apapun orang tua harus bisa mambagi waktu dan meyempatkan untuk
menemani anak ataupun sharing dengan anak. Agar anak lebih berprilaku aman dan
tidak brutal.
Guru adalah profesi yang mulia dan
memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Guru layak untuk dijadikan filosofi hidup, karena hampir setiap
orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabennya merupakan guru terdekat
bagi anak-anak penerus bangsa ini. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru
didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja
sebagai generasi penerus yang berkualitas. Kontrol yang baik dengan selalu
memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat
membimbing si anak remaja ke jalan yang benar.
Kerja team yang terdiri dari orang
tua(guru di rumah), guru di sekolah, dan lingkungan (sebagai guru saat
anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus dibentuk. Seperti dengan
komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah
gejala-gejala yang memperlihatkan hal-hal
yang mengarah kepada kenakalan remaja seperti :
1. Anak-anak yang tidak disukai
oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan
dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari
tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak
tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan
diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti
bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari
permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
4. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah
dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
5. Anak-anak yang suka berbohong.
6. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu
teman-temannya di sekolah atau di rumah.
7. Anak-anak yang menyangka bahwa
semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat
mereka.
8. Anak-anak yang
tidak sanggup memusatkan perhatian.